Minggu, 12 Juni 2016

Checklist Perawatan Luka Jahitan



CHECKLIST PERAWATAN LUKA JAHITAN
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK


NO
PROSEDUR KERJA
A.    PERSIAPAN ALAT
1.       
Baki dan alasnya
2.       
Bak instrumen berisi handscoon steril 1 pasang dan pinset anatomis steril 2 buah
3.       
Korentang
4.       
Kassa steril
5.       
Gunting benang
6.       
Plester
7.       
Cucing berisi kapas alkohol 70%
8.       
Bethadine
9.       
Bengkok
10.   
Perlak dan pengalas
11.   
Salep antiseptic bila ada
12.   
Waskom berisi larutan klorin 0,5%
13.   
Sampah medis dan non medis
14.   
Buku catatan dan alat tulis
B.     PERSIAPAN PETUGAS
15.   
Memakai skort
16.   
Menyiapkan alat-alat dengan rapi
17.   
Mencuci tangan dan keringkan dengan handuk kering
18.   
Mendekatkan alat-alat ke dekat pasien
C.     PERSIAPAN PASIEN
19.   
Memberi salam
20.   
Mengenalkan diri kepada klien dan keluarga
21.   
Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan
22.   
Mendekatkan alat-alat ke dekat pasien
D.    PERSIAPAN LINGKUNGAN
23.   
Menutup pintu, tirai dan jendela
24.   
Jika ada pasien lain beri dan pasang sampiran
25.   
Meminta penunggu pasien untuk keluar
E.     LANGKAH-LANGKAH
26.   
Memasang perlak dan pengalasnya di daerah yang akan dilakukan perawatan
27.   
Memakai handscoon steril
28.   
Mengolesi plester dengan kapas alkohol, agar mudah dan tidak sakit saat plester dibuka
29.   
Membuka plester dan kassa dengan pinset dan buang dalam bengkok
30.   
Mengkaji luka (tekan daerah sekitar luka, lihat luka kering/ basah/ keluar pus/ cairan dari tempat luka serta melihat penutupan kulit dan integritas kulit)
31.   
Membersihkan luka dengan kassa betadhine
32.   
Membuang kassa yang telah digunakan ke dalam bengkok
Jika luka masih basah
33.   
Mengeringkan luka dengan kassa yang baru
34.   
Memberikan salep antiseptic bila ada
35.   
Menutup luka dengan kassa steril dan memasang plester (saat pemasangan perhatikan jangan sampai ada serat kassa yang menempel pada luka)
Jika luka sudah kering
36.   
Mengangkat dan menahan bagian luar jahitan dengan pinset menggunakan tangan yang non dominan (pengangkatan jahitan dimulai dari jahitan yang terjauh dari petugas)
37.   
Memotong benang di bawah simpul dengan gunting
38.   
Mencabut benang dari kulit secara perlahan
39.   
Melakukan tindakan antiseptik dengan menggunakan kassa yang telah di beri bethadine dengan tehnik satu arah dari daerah yang paling dekat menuju ujung luka dan membuang kassa ke dalam bengkok
40.   
Menutup luka dengan kassa dan di plester
41.   
Merapikan dan menyingkirkan alat yang ada di samping pasien
42.   
Memberitahu pasien bahwa prasat sudah selesai
43.   
Merapikan pasien dan lingkungan
44.   
Membuang sampah dan mengembalikana alat pada tempatnya
45.   
Masukkan tangan yang memakai handscoon ke dalam larutan klorin 0,5% dan lepas handscoon secara terbalik
46.   
Petugas mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk kering
47.   
Melakukan pencatatan dan pelaporan

Checklist Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital



CHECKLIST PEMERIKSAAN
TANDA - TANDA VITAL DEWASA
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK


NO
PROSEDUR KERJA
A.    PERSIAPAN ALAT
1.       
Baki dan alasnya
2.       
Tensimeter air raksa/ spyrometer
3.       
Stetoskop
4.       
Jam tangan yang ada jarum detiknya
5.       
Termometer oral, axila, anal
6.       
Botol berisi larutan desinfektan, larutan sabun dan air bersih
7.       
Tissue dalam tempatnya
8.       
Vaselin/ gel
9.       
Handscoon bersih dalam tempatnya
10.   
Bengkok
11.   
Waskom berisi larutan klorin 0,5 %
12.   
Format TTV, pensil blue red, bolpoint
13.   
Skort + handuk kecil
B.     PERSIAPAN PASIEN
14.   
Memberi salam dan memperkenalkan diri pada pasien/ keluarga jika pertemuan pertama kali, Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan dan Memberitahu prosedur tindakan yang akan dilakukan
C.     PERSIAPAN LINGKUNGAN
15.   
Menjaga privasi pasien dengan menutup jendela, pintu atau tirai, Jika ada pasien lain beri pembatas dan Jika ada penunggu pasien maka diminta untuk keluar
D.    PERSIAPAN PETUGAS
16.   
Menggunakan skort dan celemek, petugas mencuci tangan dan keringkan dengan handuk kering
E.     PROSEDUR TINDAKAN
17.   
Atur posisi pasien senyaman mungkin (posisi berbaring). Jika pasien habis aktivitas, tunggu 30 menit
18.   
Memakai handscoon
19.   
Pengukuran TTV bisa dilakukan secara bersamaan, bisa diawali dengan pengukuran suhu (oral/ axila), dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah, kemudian menghitung nadi dan pernapasan, pengukuran suhu anal bisa dilakukan sebelum atau sesudah pemeriksaan lainnya
Pengukuran suhu tubuh
Suhu axila
20.   
Meminta pasien membuka pakaian atasnya
21.   
Membersihkan dan mengeringkan ketiak pasien dengan tissue
22.   
Memeriksa termometer axila dan menurunkan air raksa sampai angka 350 C
23.   
Memasang termometer di tengah-tengah ketiak pasien (kalau bisa menggunakan ketiak kiri karena yang kanan untuk tensimeter)
24.   
Meminta pasien menjepit termometer dengan lengannya lalu melipatkan lengan pasien ke dada, tunggu selama ± 5 menit
25.   
Mengangkat termometer, kemudian dibersihkan dengan tissue dari atas ke arah reservoir
26.   
Membaca hasil
27.   
Menurunkan air raksa sampai angka 350 C
28.   
Membersihkan termometer dengan mencelupkan ke botol secara beruntun (larutan desinfektan, air sabun dan air bersih)
29.   
Mengeringkan dan mengembalikan pada wadahnya
Suhu oral
30.   
Sebelum pengukuran, pastikan 30 menit sebelumnya pasien tidak makan/ minum yang panas atau dingin
31.   
Jika termometer diambil dari botol larutan maka dikeringkan dengan tissue dari ujung ke pangkal termometer
32.   
Memeriksa termometer oral dan menurunkan air raksa sampai angka 350 C
33.   
Meminta pasien membuka mulut
34.   
Meletakkan ujung termometer tepat dibawah lidah pasien dari sudut mulut
35.   
Menyuruh pasien menutup mulutnya rapat-rapat dan bernapas melalui hidung tunggu ± 5 menit
36.   
Mengangkat termometer, kemudian dibersihkan dengan tissue dari atas ke bawah reservoir
37.   
Menurunkan air raksa sampai angka 350 C
38.   
Membersihkan termometer dengan mencelupkan ke botol secara beruntun (larutan desinfektan, air sabun dan air bersih)
39.   
Mengeringkan dan mengembalikan pada wadahnya
Suhu rectal/ anal
40.   
Jika termometer diambil dari botol larutan maka dikeringkan dengan tissue dari ujung ke pangkal termometer
41.   
Memeriksa termometer rectal/ anal dan menurunkan air raksa sampai angka 350 C
42.   
Meminta pasien membuka pakaian bawahnya dan ditutupi dengan selimut pasien
43.   
Atur posisi pasien SIM
44.   
Oleskan vaselin pada ujung reservoir termometer
45.   
Membuka belahan pantat pasien bagian atas dengan tangan kiri sehingga rektum terlihat jelas
46.   
Memasukkan termometer ke dalam rektum sampai batas reservoir air raksa menunggu ± 3 menit
47.   
Mengangkat termometer, kemudian dibersihkan dengan tissue dari atas ke arah reservoir dan baca hasilnya
48.   
Turunkan air raksa sampai angka 350 C
49.   
Membersihkan termometer dengan mencelupkan ke botol secara beruntun (larutan desinfektan, air sabun dan air bersih)
50.   
Mengeringkan dan mengembalikan pada wadahnya
Pengukuran tekanan darah
51.   
Menggulung lengan baju pasien ke atas (jika sebelah lengan kiri terpasang termometer axila maka bisa menggunakan lengan kanan), kalau menggunakan termometer oral bisa di lengan kanan atau kiri. Pengukuran tekanan darah bisa dilakukan terlebih dahulu jika menggunakan termometer anal
52.   
Letakkan lengan atas pasien sejajar dengan jantung dengan cara diganjal dengan bantal. Telapak tangan menghadap ke atas
53.   
Meraba arteri brachialis dengan 2 ujung jari (telunjuk dan jari tengah)
54.   
Memasang manset ± 2,5 cm di arteri tersebut, bagian tengah bladder dipasang di atas arteri dan manset dipasang melingkari lengan atas dan kaitkan ujungnya
55.   
Memasang manset tidak terlalu kuat dan tidak terlalu longgar
56.   
Letak tensimeter harus datar dan tegak lurus agar sejajar dengan mata pemeriksa
57.   
Menggunakan stetoskop dan meletakkan diafragma stetoskop di atas arteri brachial untuk mendapatkan suara yang maksimal
58.   
Membuka kunci reservoir dan menutup sekrup balon karet
59.   
Memompa balon sehingga udara masuk ke manset sampai detak arteri tidak terdengar lagi, 30 mmHg diatas nilai sistolik
60.   
Membuka sekrup balon perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg perdetik sambil melihat skala dan mendengarkan bunyi detak pertama (sistole) dan detak terakhir (diastole)
61.   
Waktu membaca skala, pandangan mata sejajar manometer
62.   
Bila hasilnya meragukan diulang kembali. Tunggu 30 detik
63.   
Menurunkan air raksa sampai 0 dan mengunci reservoir
64.   
Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset
65.   
Menggulung manset dan memasukkan ke dalam tensimeter
Menghitung denyut nadi
66.   
Meletakkan ujung 3 jari tengah pada arteri yang akan diukur, tekan dengan lembut
67.   
Menghitung jumlah nadi selama 1 menit penuh
68.   
Dalam menghitung denyut nadi, mengamati juga volume (keras/ lemah) dan irama (teratur/ tidak). Bila nadi tidak teratur, ulangi perhitungan hingga 3x
Menghitung pernapasan
69.   
Menghitung naik turunnya dada klien (pernapasan) sambil memegang arteri radialis dan menekukkan ke dada pasien seperti menghitung denyut nadi (agar pasien tidak mengetahui kalau sedang dihitung pernapasannya karena jika tahu maka pernapasan bisa dibuat-buat oleh pasien agar kelihatan normal)
70.   
Pasien jangan diajak berbicara, menghitung jumlah pernapasan selama 1 menit penuh
71.   
Dalam menghitung pernapasan, mengamati juga ke dalam pernapasan, irama pernapasan
Jika proses pemeriksaan selesai
72.   
Beritahu pasien bahwa prasat sudah selesai dikerjakan
73.   
Bisa memberitahu hasilnya kepada pasien jika memungkinkan
74.   
Merapikan pasien dan lingkungan
75.   
Masukkan tangan yang memakai handscoon ke dalam larutan klorin 0,5 % dan lepas handscoon secara terbalik
76.   
Membuang sampah dan mengembalikan alat pada tempatnya
77.   
Petugas mencuci tangan dan keringkan dengan handuk kering
78.   
Mancatat hasil pemeriksaan dalam format TTV yaitu membuat grafik/ kurve pada lembaran status pasien dengan benar dan tepat