ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny “N” P30003 HARI KE 5
DENGAN
PERDARAHAN POST PARTUM
DI PUSKESMAS
SIDAYU
SIDAYU GRESIK
Dosen Pembimbing
Diyana Faricha Hanum, S.ST
Disusun Oleh
Ainurika Saidah
1206.060
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA
GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2014/ 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan pada Ny “N” P30003 Hari Ke 5 dengan Perdarahan Post Partum di Puskesmas Sidayu Sidayu Gresik disusun oleh
Nama
: Ainurika Saidah
NIM
: 1206.060
Telah disetujui dan disahkan pada
Hari
:
Tanggal
:
Mahasiswa
Ainurika Saidah
Mengetahui,
Pembimbing
Akademik
Pembimbing Lahan
Diyana Faricha Hanum, S.ST
Umi Rosida, Amd. Keb
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “N” P30003 Hari Ke 5 dengan Perdarahan
Post Partum di Puskesmas Sidayu Sidayu Gresik.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada
1. Sri Utami,
S.ST., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2. Diyana
Faricha Hanum, S.ST selaku pembimbing akademik Akademi Kebidanan Delima Persada
Gresik.
3. Umi Rosida,
Amd. Keb selaku pembimbing lahan.
4. Semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa asuhan
kebidanan ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran. Semoga asuhan kebidanan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Gresik, 19 Maret 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Post partum/ puerperium adalah masa di mana tubuh mnyesuaikan baik fisik
maupun psikososial terhadap proses melahirkan. Bahaya yang sering terjadi dalam
masa nifas adalah perdarahan pasca persalinan. Perdarahan pasca persalinan
adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum yang lebih 500 cc segera
setelah melahirkan.
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi pada masa
post patum yang menyebabkan perubahan tanda vital seperti klien mengeluh lemah,
limbung dan berkeringat dingin (POGI, 2000)
1.2
Tujuan
penulisan
1.
Tujuan umum
Mahasiswa
dapat melakukan asuhan kebidanan pada pasien dengan pedarahan post prtum
2.
Tujuan
khusus
a.
Mahasiswa
dapat melakukan pengkajian data pada pasien dengan perdarahan post partum
b.
Mahasiswa
dapat menegakkan diagnose dan masalah pada pasien dengan perdarahan post partum
c.
Mahasiswa
dapat mengidentifikasi diagnsa dan masalah potensial pada pasien dengan
perdarahan post partum
d.
Mahasiswa
dapat merencanakan asuhan yang akan dilakukan
e.
Mahasiswa
dapat melakukan asuhan yang direncanakan
f.
Mahasiswa
dapat melakukan evaluasi
g.
Mahasiswa
dapat mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Puerperium
Masa nifas ata puerperium dimulai setelah melahirkn
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil.Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu.
Periode masa nifas
1.
Puerperium
dini yaitu pulihnya alat kandungan di msa ibu sudah diperbolehkan untuk
jalan-jalan dan melaksanakan aktifitasnya berlangsung ± 40 hari
2.
Puerperium
intermedial yaitu pulihnya alat-alat kandungan secara menyeluruh yang lamanya ±
6-8 minggu
3.
Remote
puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila ibu selama hamil dan waktu persalinan mempunyai komplikasi
Perubahan
fisiologis masa nifas
1.
Perubahan
fisik
2.
Involusi
uterus dan pengeluaran lochea
3.
Laktasi
pengeluaran air susu ibu (ASI)
4.
Perubhan
system tubuh lainnya
5.
Perubahan
psikis
Lochea adalah
ciran secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Tahap
tahap pengeluaran lochea
1.
Lochea
rubra adalah berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks caseosa, lanugo dan meconium, selama 1-3 hari pasca persalinan
2.
Lochea
sanguilenta adalah berwarna merah, kuning berisi darah dan lenir pada hari
ke3-7 pasca persalinan
3.
Lochea
serosa adalah berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan
4.
Lochea
alba adalah berwarna putih, selama 2 minggu
Laktasi adalah
pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Untuk menghadapi masa laktasi,
kelenjar mammae telah disiapkan semenjak kehamilan. Pada hari pertama akan
keluar colostrum caira berwarna kuning kental hanya mengandung protein albumin
Hal-hal yng
mempengaruhi produksi ASI
1.
Factor
anatomis buah dada
2.
Factor
biologis
3.
Factor
makanan dan minuman
4.
Factor
isapan anak
2.2 Konsep Dasar Perdarahan Post Partum
Perdarahan post
partum adalah perdarahan dalam kal IV yang lebih dari 500 cc dalam 24 jam
setelah anak dan plasenta lahir.
Jenis perdarahan
post partum
1.
Perdarahan
post partum primer terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utama perdarahan post
partum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta dan robekan jalan lahir,
terbanyak dalam 2 jam persalinan
2.
Perdarahan
post partum sekunder terjadi setelah 24 jam pertama. Penyebab utama perdarahan
post partum sekunder adalah robekan jalan lahir, sisa plasenta atau membrane
Factor
penyebab perdarahan post partum
1.
Grande
multipara
2.
Jarak
persalinan pendek kurang dari 2 tahun
3.
Persalinan
yang dilakukan dengan tindakan pertolongan sebelum waktunya
4.
Persalinan
ditolong oleh dukun
Pada setiap perdarahan post partum harus terus dicari faktr penyebab
secara ringkas membuat diagnosis adalah sebagai berikut
1.
Palpasi
uterus bagaimana kontraksi uterus dan TFU
2.
Memeriksa
plasenta dan ketuban lengkap atau tidak
3.
Lakukan
eksplorasi cavum uteri untuk mencari sisa plasenta dan selaput ketuban atau
robekan rahim
4.
Inspekulo
untuk melihat robekan pada serviks, vagina dan varices yang pecah
5.
Pemeriksaan
laboratorium : pemeriksaan darah, HB dll
Perdarahan post partum merupakan perdarahan hebat dan menakutkan.
Sehingga dalam waktu singkat ibu dapat mengalami syok. Gejala-gejala prdarahan
yang jelas adalah:
1.
Perasaan
lemah
2.
Mengantuk
menguap
3.
Pandangan
kabur
4.
Tekanan
darah menurun, nadi meningkat, nafas pendek
5.
Penderita
tampak anemis
Diagnosis
perdarahan post partum
1.
Perdarahan
pervaginam > 500 cc
2.
Uterus
dalam keadaan tidak berkontraksi
3.
Pada
pemeriksaan inspekulo ada robekan sedangkan plasenta lengkap
4.
Lama-lama
akan timbul gejala-gejala umum seperti anemia, syok, dll
Etiologi
pedarahan post partum
1.
Atonia
uteri
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/ kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup tempat implementasi plasenta, setelah
bayi dan plasenta lahir. Atonia uteri dapat dicegah dengan cara
a.
Melakukan
masase uterus
b.
Pemberian
misoprostol per rectal 400-600 mg, segera setelah bayi lahir
Factor predisposisi terjadinya atonia uteri
a.
Umur
ibu terlalu muda atau tua
b.
Multipara/
grande multipara
c.
Partus
lama dan partus terlantar
d.
Obstetri
operatif dan narkosa
e.
Kelainan
pada uterus seperti mioma uteri
f.
Factor
social ekonomi mal nutrisi
2.
Sisa
plasenta dan selaput membrane
Sisa plasenta yang tertinggal bias berupa kotiledon yang menyebabkan
kontraksi uterus jelek, sehingga akan menyebabkan perdarahan yang dikarenakan
pembuluh darah yang terbuka pada tempat implementasinya
3.
Robekan
jalan lahir
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma
jalan lahir biasanya akibat episiotomy, robekan spontan, trauma forcep/ vacuum
ekstraksi atau karena versi ekstraksi. Robekan yang terjadi bias ringan atau
berat. Oleh karena itu, pada setiap persalinan hendaknya dilakukan untuk
mencari kemungkinan adanya robekan.
4.
Penyakit
kelainan darah
Kelainan pembekuan darah misalnya hipofibrinogenemia yang sering
dijumpai pada perdarahan yang banyak, solusio plasenta, kematian janin yang
lama dalam kandungan, preeclampsia, eklampsia, infeksi, hepatitis, sepsis dan
syok.
Perdarahan post partum dapat dicegah dengan
1.
Perbaikan
keadaan umum selama prenatal care
2.
Kosongkan
rectum pada setiap persalinan
3.
Hindari
partus lama
4.
Batasi
pemakaian anastesi
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Tanggal : 18 MARET 2015
Jam : 09.00 WIB
I.
PENGKAJIAN DATA
A.
Data Subyektif
1.
Biodata
Nama : Ny “N”
Umur : 33 tahun
Suku
: Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah
Tangga
Nama Suami : Tn “F”
Umur : 36 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ngawen Sidayu
2.
Keluhan utama
Ibu lemas, pusing dan mengeluarkan darah banyak dari vagina
3.
Riwayat keluhan utama
Ibu melahirkan anak yang ketiga pada tanggal 13 Maret 2015 secara operasu di
RSUD Ibnu Sina Gresik karena plasenta di bawah. Ibu sekarang lemas, pusing dan
mengeluarkan banyak darah dari vagina sejak tadi pagi
4.
Riwayat kesehatan pasien
Ibu dan
keluarga tidak pernah menderita penyakit jantung, Ginjal, Asma, TBC Paru,
Hepatitis, DM, Hipertensi dan Epilepsi.
5.
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
|
Hamil ke
|
UK
|
Jenis Partus
|
Penolong Partus
|
Tempat Partus
|
Komplikasi
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
|
Ibu
|
Bayi
|
BB /PB
|
Umur/ JK
|
keadaan
|
ASI
|
|||||
|
1
2
3
|
38 mg
38 mg
40 mg
|
Spt-B
Spt-B
SC
|
Bidan
Bidan
dr.SPOG
|
BPM
BPM
RS
|
-
-
-
|
-
-
-
|
3000/48
3100/ 48
3.900/ 50
|
8 th/ ♂
3 th/ ♀
5hari/ ♀
|
Baik
Baik
NIFAS
|
Baik
Baik
INI
|
6.
Riwayat
kontrasepsi
Ibu sebelum hamil suntik 1 bulanan
7.
Pola kebutuhan
a.
Nutrisi : ibu makan 3x/ hari, minum 8 gelas/ hari
b.
Eliminasi : ibu BAB 2 hari sekali dan BAK 2-3x/ hari
c.
Aktivitas : ibu melakukan pekerjaan rumah tangga dibantu suaminya
d.
Istirahat dan tidur : ibu tidur siang 1 jam dan malam 7 jam
8.
Pengetahuan
a.
Perawatan
tali pusat : ibu mengetahui cara merawat tali pusat dengan membungkus tali
pusat dengan kassa kering
b.
Memandikan
bayi : ibu mengetahui cara memandikan bayi dengan air hangat dan sabun dan
mengeringkan dengan handuk kering lembut
c.
Perawatan
payudara : ibu mengetahui cara merawat payudara dengan melakukan pemijatan
ringan dengan menggunakan baby oil
d.
Cara
meneteki : ibu mengetahui cara meneteki yaitu tubuh bayi ditopang pda lengan
dalam ibu, seluruh areola mammae tertutup oleh mulut bayi
e.
Senam nifas
: ibu sudah melakukan senam nifas
f.
Tanda bahaya
nifas : ibu mengetahui tanda bahaya nifas seperti demam, perdarahan, pusing
yang terus menerus
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan
umum : cukup
TTV
TD : 90/60 mmHg
S : 37,80 C
N : 88x/ menit
RR : 18x/ menit
Kesadaran :
composmentis
TB
: 160 cm
BB : 42 kg
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Kepala dan rambut : bersih, rambut hitam, tidak ada
ketombe, tidak rontok, tidak ada lesi, distribusi rambut merata, tidak ada
benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
b.
Muka : bersih, pucat, tidak ikterus, tidak oedema,
tidak ada cloasma gravidarum
c.
Mata : bersih, simetris, conjungtiva pucat, sklera putih
d.
Hidung : bersih, simetris, tidak ada pernapasan cuping
hidung, tidak ada keluaran sekret, tidak ada polip, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada nyeri tekan
e.
Mulut : bersih, bibir kering, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries
f.
Telinga : bersih, simetris, tidak ada keluaran, tidak
ada gangguan pendengaran
g.
Leher : bersih, simetris, tidak ada massa, tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid dan bendungan vena jugularis
h.
Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
i.
Dada : bersih, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada
retraksi dinding dada, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan,
denyut jantung 90x/ menit teratur, sonor
j.
Mammae : bersih, simetris, hiperpigmentasi areola,
puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, ASI keluar lancer
k.
Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang, tidak
ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus ka/ ki +/+
l.
Ekstremitas : kuku jari bersih, tidak ada varices,
tidak oedema, pergerakan aktif, terpasang infus di lengan kiri
m.
Abdomen : bersih, ada bekas luka operasi tertutup kassa, TFU 3 jari bawah pusat, kontaksi lemah, kandung kemih kosong, ada striae
gravidarum, ada linea nigra, tidak acites
n.
Genetalia : ada keluaran
darah ± 150 cc, lochea rubra, tidak ada
varices, tidak ada condiloma akuminata, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini
o.
Anus : bersih, tidak ada haemoroid
3.
Pemeriksaan penunjang
HB : 8,9 gr/dl
Gol.Darah : A
II.
INTERPRETASI DATA
Diagnosa : P30003 ibu nifas hari ke 5
dengn perdarahan post partum
DS : ibu melahirkan anak ke 3 pada tanggal 13 Maret 2015 SC ♀
: ibu lemas, pusing dan mengeluarkan
darh dari vagina tadi pagi
DO :
a.
Keadaan umum : cukup
TTV
TD : 90/60 mmHg
S : 37,80 C
N : 88x/ menit
RR : 18x/ menit
Kesadaran :
composmentis
TB
: 160 cm
BB : 42 kg
b.
Mammae : bersih, simetris, hiperpigmentasi areola,
puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, ASI keluar lancer
c.
Abdomen : bersih, ada bekas luka operasi tertutup kassa, TFU 3 jari bawah pusat, kontaksi lemah, kandung kemih kosong, ada striae
gravidarum, ada linea nigra, tidak acites
d.
Genetalia : ada keluaran
darah ± 150 cc, lochea rubra, tidak ada
varices, tidak ada condiloma akuminata, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini
e.
Pemeriksaan penunjang
HB : 8,9 gr/dl
Gol.Darah : A
Masalah
: perdarahan post partum
Kebutuhan : pemberian drip oksitosin
: observasi TTV
: eksplorasi cavum uteri
: perbaikan keadaan umum
III. IDENTIFIKASI
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Atonia uteri
Syok hipovolemik
Infeksi
IV. IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Pemberian oksitosin drip
Perbaikan keadaan umum ibu dengan pemasangan infus
Eksplorsi cavum uteri
Kolaborasi dengan dokter injeksi antalgin 3x1, injeksi vitamin B12 3x1
V.
MELAKSANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 30 menit diharapkan perdarahan normal
KH
: Kontraksi uterus baik
: Perdarahan normal
: TTV dalam
batas normal
: Cavum uteri bersih
: TFU sesuai dengan masa nifas
Intervensi
Tanggal : 18 Maret 2015
Jam : 09.05 WIB
1.
Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dan keluarga
R/ dengan komunikasi efektif dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan
antara pasien dan petugas kesehatan
2.
Lakukan
pemeriksaan penyebab perdarahan
R/ mengatasi perdarahan yang ketat
3.
Jelaskan mengenai hasil pemeriksaan
R/ ibu
mengetahui mengenai keadaannya
4.
Lakukan
pemasangan infus RL 500 ml + oksitosin 2 ampul
R/ perbaikan keadaan umum dan merangsang kontraksi uterus
5.
Lakukan eksplorasi
cavum uteri
R/ mengurangi perdarahan dan mencari penyebab perdarahan
6.
Lakukan
observasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dan TFU tiap 30 menit
R/ memantau kondisi pasien
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 18 Maret 2015
Jam : 09.05 WIB
1.
Melakukan
pendekatan terapeutik dengan cara bersikap ramah, sopan dn santun
2.
Melakukan
pemeriksaan penyebab perdarahan
Kontraksi
uterus lemah
Laserasi
vagina dan vulva tidak ada
3.
Memberitahukan
kepada pasien dan keluarga bahwa ibu mengalami perdarahan karena uterusnya
tidak berkontraksi, kemungkinan ada sisa bagian plasenta yang tertinggal
sehingga akan dilakukan pembersihan dengan tangan
4.
Memasang
infus RL 500 ml + oksitosin 2 ampul
5.
Melakukan
eksplorasi cavum uteri sampai benar-benar bersih
6.
Mengobservasi
tanda-tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dan TFU tiap 30 menit
VII.
EVALUASI
Tanggal
: 18 Maret
2015
Jam
: 09.35 WIB
S : ibu perutnya
mules dan darahnya agak berkurang
: ibu masih merasa pusing
O : TD 110/ 70
mmHg, S 370 C, N 80x/ menit, RR 19x/ menit, kontraksi uterus baik, perdarahan
normal, TFU 3 jari bawah pusat
A : P30003ibu nifas hari ke 5 dengan perdarahan post partum masalah tertasi sebagian
P : lanjutkan
observasi TTV, UC, Perdarahan dan TFU tiap 30 menit
: memberkan KIE tentang tana bahaya dan cara memantau
kontraksi dan perdarahan
: lanjutkan infus RL 500 ml + oksitosin 1 ampul (12 tpm)
: injeksi antalgin 3x1, vitamin B12 3x1
BAB 4
PENUTUP
4.1
Simpulan
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kal IV yang lebih dari
500 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. Dari hasil pemeriksaan
pada Ny. “N” di dapatkan perdarahan terjadi karena kontraksi uterus lemah
akibat adanya sisa plasenta pada cavum uteri.
4.2
Saran
Petugas kesehatan harus tetap meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standart dan selalu mengutamakan hak pasien agar pasien dapat ditangani
dengan cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rustm, Mochtar.
1999. Sinopsis Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: EGC.