ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
NY “W” G1P00000 UK 8 MINGGU
KEHAMILAN
DENGAN ABORTUS INCOMPLIT
DI
RS DKT SIDOARJO
Di Susun Oleh:
Ainurika Saidah
1206.060
Dosen Pembimbing
Munisah, SST
AKADEMI
KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN
AKADEMIK 2013/ 2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Asuhan kebidanan
dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ny “W” G1P00000 UK 8 Minggu Kehamilan
dengan Abortus Incomplit di RS DKT Sidoarjo. Telah disusun oleh
Nama : Ainurika Saidah
NIM :
1206.060
Telah disahkan
pada
Tanggal :
Hari :
Mahasiswa
Ainurika Saidah
Mengetahui,
Pembimbing
Akademik Pembimbing Lahan
Munisah, SST
Ratih Wulandari, Amd. Keb
Kepala Ruangan
Chairina Wirna
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia cukup tinggi.Menurut survey demografi dan kesehatan
Indonesia adalah 228/ 100.000 kelahirn hidup.Ada 3 penyebab klasik kematian ibu
yaitu perdarahan, keracunan kehamilan dan infeksi.Menurut organisasi kesehatan
dunia (WHO) 15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus.Abortus berdampak
perdarahan dan infeksi yang dapat menyebabkan kematian.Oleh karena itu,
kematian ibu yang disebabkan abortus sering tidak dilaporkan dalam penyebab
kematian ibu tapi dilaporkan sebagai perdarahan dan sepsis.
Abortus dapat
terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja.Diperkirakan frekuensi
keguguran spontan berkisar ±10-15 % namun frekuensi seluruh keguguran yang
pasti sulit ditentukan karena abortus buatan tidak dilaporkan, kecuali bila
terjadi komplikasi.Sebagian keguguran hanya disertai tanda ringan sehingga
wanita tidak perlu ke petugas kesehatan.Oleh karena itu, peran bidan sangat
penting dalam memberikan pelayanan ante natal care (ANC) dalam memberikan
penyuluhan mengenai tanda bahaya kehamilan secara dini dengan begitu setiap
kehamilan dapat terpantau dan dapat segera ditangani bila terjadi komplikasi.
1.2 Tujuan
Penulisan
1. Tujuan
umum
Mahasiswa
diharapkan mampu mengerti dan memahami teori yang didapatkan selama proses belajar
mengajar sehingga dapat menerapkan secara nyata sesuai tugas dan kewenangan
bidan tentang ANC patologis sehingga dapat dijadikan bekal dalam mmberikan
asuhan kebidanan di kemudian hari
2. Tujuan
khusus
a. Mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan abortus incomplit
b. Mahasiswa
diharapkan mampu menginterpretasi data ibu hamil dengan abortus incomplit
c. Mahasiswa
diharapkan mampu mengantisipasi masalah potensial pada ibu hamil dengan abortus incomplit
d. Mahasiswa
diharapkan mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil dengan abortus incomplit
e. Mahasiswa
diharapkan mampu merencanakan tindakan dan rasionalisasi pada ibu hamil
dengan abortus incomplit
f. Mahasiswa
diharapkan mampu melakukan rencana tindkan pada ibu hamil dengan abortus incomplit
g. Mahasiswa
diharapkan mampu mengevalusi ibu hamil dengan
abortus incomplit
BAB
2
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Abortus adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Di
bawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortus
1. Eastmen
: abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamiln di mana fetus belum sanggup
hidup sendiri di luar uterus (feus beratnya ±400-1000 gram atau usia kehamilan
< 28 minggu)
2. Jeffcoat
: abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamiln 28
minggu
3. Holmer
: abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16 saat proses
plasentasi belum siap (Sinopsis Obstetri Jilid I. 2002)
2.2 Etiologi
Factor-faktor yang
menyebabkan kematian fetus adalah
1. Kelainan
ovum
Menurut
Hertig dkk pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan.
Berdasarkan sebuah risetdari 1000 abortus spontan maka 48,9% disebabkan karena
ovum yang patologis. Abortus pontan yang disebabkan oleh kelainan dari ovum berkurang
kemungkinannya kalau usia kehamilan lebih dari 4 minggu, artinya makin muda
kehamilan saat terjadiny abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh
kelainan ovum.
2. Kelainan
genetalia ibu
a. Anomaly
kongemital misalnya hypoplasia uteri, uterus bikornus, dll
b. Kelainan
letak dari uterus seperti retrofleksi uteri
c. Tidak
sempurnanya persiapan uterus untuk nidasi seperti kurannya progesterone dan
estrogen, endometritis, mioma sub mukosa
d. Uterus
terlalu cepat meregang misalnya kehamilan ganda, kehamilan mola hidatidosa
e. Distorsia
uterus misalnya karena terdrong oleh tumor pelvis
3. Gangguan
sirkulasi plasenta
Gangguan
sirkulasi plasenta biasanya terjadi pada ibu yang menderita nefritis,
hipertensi, toksemia gravidarum, anomaly plasenta dan endometritis
4. Penyakit-penyakit
ibu
a. Penyakit
infesi yang menyebabkan demam tinggi
b. Keracunan
Pb, nikotin, gas racun, alcohol, dll
c. Ibu
yang asfiksia
d. Mal
nutrisi dan gangguan metabolism, hipotiroid, kekurangan vitamin A, C, E,
diabetes mellitus
5. Antagonis
rhesus
Pada
antagonis rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus sehingga
terjadi anemia pada fetus yang berakibat
meninggalnya fetus
6. Terlalu
cepatnya corpus luteum menjadi atropis atau factor serviks
7. Perangsang
pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi
8. Penyakit
bapak (Sinopsis Obstetri Jilid I. 2002)
2.3 Klasifikasi
Abortus dapat dibagi
menjadi 2 bagian
1. Abortus
spontan
Abortus
spontan adalah abortus yang terjadi dengn tidak didahului factor-faktor mekanis
ataupun medisinalis semata-mata karena factor-faktor alamiah.
2. Abortus
provakotus
Abortus
provokatus adalah baortus yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun
alat-alat. Abortus ini dibagi lagi menjadi
a. Abortus
medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri dengan alas an bila
kehamilan dilnjutkan dapat membahayakan jiwa ibu
b. Abortus
kriminalis adalah abortus yang terjadi karena tindakan-tindakan yang illegal
atau tidak berdasarkan indikasi medis
Abortus spontan dapat
dibagi menjadi
1. Abortus
kompletus adalah seluruh hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rongga Rahim
kosong saat usia kehamilan < 20 minggu
2. Abortus
inkomplitus adalah sebagian hasil konsepsi keluar dan masih ada yang tertinggal
biasanya desidua dan plasenta
3. Abortus
insipiens adalah abortus yang sedang berlangsung dengan serviks yang sudah
mendatar dan ketuban yang teraba, kehamilan ini tidak dapat dipertahankan lagi
4. Abortus
imminens adalah perdarahan pervaginam namun serviks masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik
5. Missed
abortus adalah keadaan dimana janin sudah mati tetapi tetap berada dalam Rahim
dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih
6. Abortus
habitualis adalah keadaan dimana penderita mengalami abortus 3 kali
berturut-turut atau lebih
7. Abortus
infeksitis adalah keguguran yang disertai infeksi genital
8. Abortus
septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman ke dalam
peredaran darah
2.4 Komplikasi
abortus
1. Perdarahan
2. Perforasi
serng terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga yang
tidak ahli
3. Infeksi
dan tetanus
4. Syok
dikarenakan perdarahan yang banyak, infeksi berat atau sepsis
2.5 Gejala-gejala
abortus
1. Abortus
imminens
a. Perdarahan
sedikit
b. Nyeri
memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit sekali
c. Pada
pemeriksaan dalam belum ada pembukan
d. Tidak
ada kelainan pada serviks
2. Abortus
insipiens
a. Perdarahan
banyak, terkadang keluar gumpalan darah
b. Nyeri
karena kontraksi uterus kuat
c. Akibat
kontraksi Rahim terjadi pembukaan
3. Abortus
inkomplitus
a. Perdarahan
masih berlanjut
b. Pada
pemeriksaan dalam terjadi pembukaan
4. Abortus
komplitus
a. Keluar
gumpalan darah atau bagian tubuh janin keluar
b. Adanya
nyeri kontraksi
5. Missed
abortion
a. Rahim
tidak membesar, mudah mengecil karena absorbsi air ketuban
b. Terjadinya
amenorrhea berlangsung terus-menerus
2.6 Konsep
dasar abortus incomplit
Abortus
inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada usiakehamilan sebelum
20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus ini ditandai
dengan adanya pembukaan serviks, keluarnya jaringan sebagian dan masih ada
jaringan yang tertinggal di dalam uterus. Biasanya terjadi perdarahan
pervaginam dalam jumlah banyak, sakit perut dan mules-mules, uterus lebih kecil
dari usia kehamilan.
BAB
3
TINJAUAN
KASUS
Tanggal : 25 Juni 2014
Jam :
20.50 WIB
I. PENGKAJIAN
DATA
A. Data
subyektif
1. Biodata
Nama : Ny “W”
Umur : 26 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Nama
Suami : Tn “E”
Umur : 28 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ental Sewu Buduran
Sidoarjo
2. Keluhan
utama
Ibu
mengeluarkan darah dari vagina
3. Riwayat
keluhan utama
Ibu
mengeluarkan darah dari vagina sejak 2 hari yang lalu drah keluar
sedikit-sedikit bercampur putih-putih sampai sekarang di bawa ke bidan kemudian
di rujuk ke RS
4. Riwayat
menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 29 hari
Lama : 6 hari
Dismenorhea : terkadang
Keteraturan : teratur
Banyaknya : 2-3 pembalut sehari
Sifat
darah : merah
5. Riwayat
kesehatan ibu dan keluarga
Ibu
dan keluarga tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC,
paru-paru, hepatitis, DM, hipertensi dan epilepsy
6. Riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
|
Hamil
ke
|
Usia
kehamilan
|
Jenis
persalinan
|
Tempat
persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
persalinan
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
|
Ibu
|
Bayi
|
BB/
PB
|
Umur/
JK
|
Keadaan
|
Laktasi
|
|||||
|
1
|
H
|
A
|
M
|
I
|
L
|
|
I
|
N
|
I
|
|
7. Riwayat
kehamilan saat ini
HPHT : 27-04-2014
HPL : 03-08-2014
Usia
kehamilan : 8 minggu
Tanda-tada
kehamilan baru dirasakan ibu saat ibu tidak menstruasi pada bulan mei. Setelah
dilakukan tes kehamilan hasilnya positif. Ibu ke bidan dan baru mengetahui
bahwa ibu hamil 4 minggu ibu diberi bidan vitamin untuk ibu dan bayi
8. Pola
kebutuhan saat MRS
a. Nutrisi
: ibu hanya makan makanan ringan dan minum ± 2 gelas
b. Eliminasi
: ibu belum BAB dan BAK 2 kali
c. Personal
hygiene : ibu belum mandi, keramas dang anti pakaian
d. Aktifitas
: ibu hanya berbaring di tempat tidur
e. Istirahat
dan tidur : ibu hanya tidur di tempat tidur
f. Seksualitas
: ibu tidak melakukan hubungan seksual
9. Riwayat
kontrasepsi
Ibu
belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
B. Data
obyektif
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan
umum : baik
Kesadaran
: composmentis
TD : 110/70 mmHg
S : 36,80 C
N : 80x/ menit
RR : 19x/ menit
2. Pemeriksaan
fisik
a. Kepala
: bersih, warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada nyeri tekan
b. Muka
: bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat, tidak icterus, tidak ada
oedema
c. Mata
: simetris, conjungtiva tidak anemis, slera tidak icterus
d. Hidung
: bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret
e. Telinga
: bersih, tidak ada keluaran, tidak ada nyeri tekan
f. Mulut
: bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak ada benjolan
abnormal
g. Leher
: bersih, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pelebaran vena jugularis
h. Dada
: bersih, simetris, idak ada kelainan bentuk, tidk ada retraksi dinding dada, tidak
ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, denyut jantung 82x/ menit
teratur, sonor
i.
Mammae : bersih,
simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu menonjol, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada nyeri tekan
j.
Abdomen : tidak ada
bekas luka, tidak ada striae, ada linea nigra, tidak acites, TFU 2 jari di atas
simpisis
k. Genetalia
: fluxus + aktif, tidak ada condyloma, tidak da pembesaran kelenjar bartholini
l.
Anus : bersih, tidak ada haemoroid
m. Ekstremitas
: bersih, pergerakan bebas, tidak ada oedema
3. Pemeriksaan
panggul
Distansia
spinarum : 24 cm
Distansia
cristarum : 27 cm
Boudelogue
: 19 cm
Lingkar
panggul : 85 cm
4. Pemeriksaan
penunjang
USG
Gestasi + tidak berkembang
VT
Ø 1 jari atas indikasi terjadi pembukaan
II. INTREPASI
DATA
Dx : G1P00000 UK 8 minggu/ kesan
panggul normal/ KU ibu baik dengan abortus incomplit
Ds : ibu mengatakan hamil pertama
: HPHT 27-04-2014
: ibu mengeluarkan darah dari vagina 2 hari yang lalu
Do : Keadaan umum baik
Kesadaran
: composmentis
TD : 110/70 mmHg
S : 36,80 C
N : 80x/ menit
RR : 19x/ menit
:
Abdomen : tidak ada bekas luka, tidak ada striae, ada linea nigra, tidak
acites, TFU 2 jari di atas simpisis
:
Genetalia : fluxus + aktif, tidak ada condyloma, tidak da pembesaran kelenjar
bartholini
:
USG Gestasi + tidak berkembang
:
VT Ø 1 jari atas indikasi terjadi pembukaan
Masalah
: pengeluaran darah dari vagina di saat usia kehamilan 6 minggu
Kebutuhan : informasi hasil pemeriksaan
: kolaborasi dr. SPOG
III. IDENTIFIKASI
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi
anemia dan infeksi
IV. IDENTIFIKASI
AKAN KEBUTUHAN SEGERA/ KOLABORASI
Kolaborasi dr. SPOG
Pasang infus RL 500 c
20 tetes/ menit
V. MERENCANAKAN
ASUHAN YANG MENYELURUH
Tanggal : 25 Juni 2014
Jam : 21.00 WIB
Tujuan
: setelah dilakukan asuhan kebidanan
selama 1 jam diharapkan fetus sudah dapat dikeluarkan dan tidk terjadi
komplikasi
KH : fetus sudah dapat
dikeluarkan
: tidak ada komplikasi
: tidak terjadi perdarahan
: TTV dalam batas normal
Intervensi
1. Lakukan
pendekatan kepada ibu dan keluarga
R/
pasien lebih kooperatif
2. Berithu
informasi hasil pemeriksaan
R/
pasien mengetahui kondisinya saat ini
3. Laporkan
kondisi pasien ke dr. SPOG
R/
pasien dapat segera ditangani sesuai perintah dr. SPOG
4. Lakukan
informed consent pada ibu dan keluarga
R/
pasien dan keluarga sudah mengetahui hal yang akan dilakukan
5. Siapkan
tempat, pasien dan alat curettage
R/
curettage dapat dilakukan sesuai tindakan
6. Lakukan
skin test cefotaxime
R/
mengecek reaksi obat ke tubuh
7. Lakukan
curettage
R/
fetus dapat dikeluarkan
8. Lakukn
observasi
R/
mengetahui kondisi pasien
9. Dokumentasi
tindakan
R/
sebagai barang bukti dilakukan tindakan
VI. IMPLEMENTASI
|
No
|
Tanggal
|
Jam
|
Pelaksanaan
|
|
1
|
25/6/14
|
20.00
|
Melakukan
pendekatan kepada ibu dan keluarga dengan bersikap ramah, sopan dan santun
|
|
2
|
25/6/14
|
20.03
|
Memberitahukan
informasi bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik namun janin dalam perut ibu
sudah meninggal sehingga harus segera di kelurkan
|
|
3
|
25/6/14
|
20.05
|
Melaporkan
kondisi pasien ke dr. SPOG
a/p
pro curettage
memasang
infus RL 500 cc
|
|
4
|
25/6/14
|
20.08
|
Melakukan
informed consent kepada ibu dan keluarga dan menjelaskan bahwa ibu akan
segera di curettage
|
|
5
|
25/6/14
|
20.10
|
Menyiapkan
tempat yaitu meja ginekologi untuk ditempati pasien dan tempat untuk
peralatan
Menganjurkan
pasien untuk ke kamar mandi untuk melepas pakaian bagian bawah, buang air
kecil dan mencuci derah sekitar vagina
Menyiapkan
alat curettage
4.1 Alat
perlindungan diri
4.2 Lampu
sorot
4.3 Obat-obatan
Methergin 2
ampul
Oksitosin 2
ampul
4.4 Peralatan
curetge
Cucing berisi
kassa betadine
Kassa steril
Duk
Handscoon
Speculum
Tenakulum
Tampon tang
Busi
Sendok kuret 0
s/d 4
Abortus tang
Ring tang
|
|
6
|
25/6/14
|
20.20
|
Melakukan
skin test cefotaxime
|
|
7
|
25/6/14
|
20.25
|
Memberikan
O2 sebanyak 2 l/ menit untuk mmbebaskan jalan nafas saat pasien
tidak sadar
|
|
8
|
25/6/14
|
20.28
|
Memberikan
injeksi cefotaxime 2 ml/ IV
Memposisikan
pasien litotomi
|
|
9
|
25/6/14
|
20.30
|
Melakukan
curettage dengan cara aseptic dan antiseptic
|
|
10
|
25/6/14
|
20.35
|
Membereskan
tempat, pasien dan alat
|
|
11
|
25/6/14
|
20.50
|
Melakukan
observasi
TD
: 110/70 mmHg
S
: 36,50 C
N
: 82x/ menit
RR
: 19x/ menit
|
|
12
|
25/6/14
|
21.00
|
Mendokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan
|
VII.
EVALUASI
Tanggal : 25 Juni 2014
Jam : 21.10 WIB
S : ibu mengatakan sudah merasa lebih baik
O : ku baik
Kesadaran composmentis
TD : 110/70 mmHg
S
: 36,50 C
N : 82x/ menit
RR
: 19x/ menit
A : P00010 dengan post curettage
P : pemberian obat cefadroxil 3x1, asam
mefenamat 3x1, novabion 3x1
: menganjurkn ibu untuk istirahat yang
cukup
: menganjurkn ibu makan tanpa pantangan
: menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
saat ada keluhan
BAB
4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Abortus
merupakan penyebab kematian ibu.Banyak kasus abortus dilakukan secara illegal
tanpa indikasi apapun.Oleh karena itu, peran petugas kesehatan sangat penting
terutama dalam pelayanan antenatal care dalam memberikan pengetahuan tentang
kehamilan.Dengan begitu setiap kehamilan dapat terpantau dan dapat segera
ditangani bila terjadi komplikasi.
4.2 Saran
Sebagai petugas
kesehatan kita harus melakukan asuhan kebidanan secara teliti dan cermat agar
masalah kebidanan yang timbul dapat diatasi sesuai dengan hak dan kewenangan
masing-masing petugas kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Rustam, Mochtar. 1999. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC
Prawirohardjo,
Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar