ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
Ny “Y” AKSEPTOR LAMA KB IMPLAN DENGAN AMENOREA
DI
BPM UMI ROSIDA, Amd. Keb
SIDAYU
GRESIK
Dosen
Pembimbing
Diyana Faricha Hanum,
S.ST
Disusun
Oleh
Ainurika Saidah
1206.060
AKADEMI
KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN
AKADEMIK 2014/2015
LEMBAR
PENGESAHAN
Asuhan kebidanan
pada Ny “Y” Akseptor Lama KB Implan dengan Amenorea di BPM Umi Rosida, Amd. Keb
Sidayu Gresik disusun oleh
Nama : Ainurika Saidah
NIM :
1206.060
Telah disetujui
dan disahkan pada
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Ainurika Saidah
Mengetahui,
Pembimbing
Akademik
Pembimbing Lahan
Diyana Faricha Hanum, S.ST Umi
Rosida, Amd. Keb
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “Y” Akseptor Lama Implan dengan
Amenorea di BPM Umi Rosida, Amd. Keb.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada
1. Sri
Utami, S.ST., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2. Diyana
Faricha Hanum, S.ST selaku pembimbing akademik Akademi Kebidanan Delima Persada
Gresik.
3. Umi
Rosida, Amd. Keb selaku pembimbing lahan.
4. Semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran. Semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Gresik, 19 Maret 2015
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Implan
merupakan salah satu metode kontrasepsi yang di insersikan pada bagian
subdermal yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis
rendah dan reversible untuk wanita. Mekanisme kerja implan dapat mencegah
kehamilan dan dapat membuat lendir serviks semakin kental, mengganggu mobilitas
tuba dan spermatozoa sehingga produksi hormon estrogen, progesteron dan
gonadotropin dapat terganggu.
Keuntungan
menggunakan metode ini adalah perlindungan tinggi hingga 5 tahun, pengembalian
kesuburan yang cepat. Tidak memerlukan periksa dalam dan tidak mengganggu ASI. Efek samping yang
ditimbulkan diantaranya nyeri kepala, amenorea, peningkatan berat badan, nyeri
payudara, mual dan perdarahan bercak..
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud implan?
2. Apa
saja jenis-jenis implan?
3. Bagaimana
mekanisme kerja implan?
4. Apa
saja keuntungan dan kerugian implan?
5. Apa
saja efek samping implan?
6. Apa
saja indikasi dan kontraindikasi
menggunakan implan?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa
mengetahui pengertian implan
2. Mahasiswa
mengetahui jenis-jenis implan
3. Mahasiswa
mengetahui mekanisme kerja implan
4. Mahasiswa
mengetahui keuntungan dan kerugian implan
5. Mahasiswa
mengetahui efek samping implan
6.
Mahasiswa mengetahui
indikasi dan kontraindikasi menggunakan
implan
BAB
2
TINJAUAN
TEORI
2.1
Pengertian KB
Keluarga berencana merupakan suatu usaha
untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi alami maupun buatan (Hartono, 2004).
Tindakan yang membantu individu untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara
ehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (BKKBN, 1999).
2.2
Macam-macam jenis
kontrasepsi
1. Kontrasepsi
sederhana tanpa alat
a.
Senggama terputus :
senggama dilakukan seperti biasa dan pada puncak senggama, penis dikeluarkan
dari liang vagina dan sperma dikeluarkan diluar.
b.
Sistem kalendeer :
dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual saat masa subur istri
c.
Spermisida : bahan
kimia digunakan untuk menonaktifkan sperma
2. Kontrasepsi
dengan alat
a.
KB suntik ada 2
1)
KB suntik 1 bulanan
2)
KB suntik 3 bulanan
b.
KB Pil
c.
AKDR
d.
Implan
3. Kontrasepsi
tetap
a.
Tubektomi : tindakan
pada tuba fallopii sehingga wanit tidak bisa hamil lagi
b.
Vasektomi : tindakan
pada jalan aklusi vasa deferensia alur transportasi sprema terhambat dan fertilisasi
tidak terjadi (BKKBN, 1999).
2.3
Definisi implan
Implan adalah metode kontrasepsi hormonal
yang efektif, tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara3-6
tahun (Affandi. 2011).
2.4
Jenis-jenis Implan
1. Norplant
Terdiri
dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3-4 cm dengan diameter
2-4 mm yang di isi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon
Terdiri
dari 1 batang putih lembut dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm
yang diisi dengan 68 mg ketodegestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jendena
atau indoplant
Terdiri
dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerjanya 3
tahun (Saifuddin. 2006).
2.5
Mekanisme kerja Implan
Sebagaimana
progestin yang lain, cara kerja implan adalah
1. Membuat
lendir serviks semakin kental sehingga mengganggu penetrasi spermatozoa untuk
masuk lebih dalam lagi
2. Mengganggu
mobilitas tuba, sehingga tranport sperma maupun telur terganggu
3. Mengganggu
kapasitas spermatozoa sehingga kemampuan membuahi menurun
4. Mengganggu
pemasakan endometrium sehingga mengganggu implantasi telur yang akan dibuahi
5. Mengganggu
keseimbangan hormon estrogen, progesteron dan gonadotropin sehingga menghambat
ovulasi (Hidayati. 2009).
2.6
Keuntungan dan kekurangan
kontrasepsi implan
1. Keuntungan
implan diantaranya:
a. Daya
guna tinggi
b. Perlindungan
jangka panjang
c. Pengembalian
kesuburan yang cepat
d. Tidak
memerlukan periksa dalam
e. Bebas
dari pengaruh estrogen
f. Tidak
mengganggu kegiatan senggama
g. Tidak
mengganggu ASI
h. Hanya
kembali apabila ada keluhan
i.
Dapat dicabut setiap
saat
j.
Mengurangi jumlah darah
menstruasi
k. Memperbaiki
kadar Hb dalam darah (Evrett. 2007).
2. Kekurangan
implan
a.
Setelah pemasangan
biasanya pasien akan merasa mual, sakit kepala, perubahan perasaan atau
kegelisahan
b.
Perlu dilakukan
perlukaan kecil untuk pemasangan dan pelepasan
c.
Tidak dianjurkan untuk
wanita yang menderita penyakit kanker payudara, hati, penggumpalan darah,
perdarahan tanpa sebab, kolesterol tinggi, darah tinggi. Penyakit kantung
empedu, siklus menstruasi tidak teratur dan penyakit jantung (Hidayati, 2009).
2.7 Efek
samping
Pada
kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pada haid berupa perdarahan
bercak, amenorea, hipermenorea dan meningkatkan jumlah darah haid (Saifuddin,
2006).
Timbulnya
keluhan-keluhan seperti
1. Nyeri
kepala
2. Perubahan
berat badan
3. Nyeri
payudara
4. Perasaan
mual
5. Pening/
pusing kepala
6. Jerawat
(Biran Affandi, 2011).
2.8 Indikasi
dan kontraindikasi pemasangan implan
1. Indikasi
pemasangan implan
a. Usia
reproduktif
b. Menghendaki
kontrasepsi jangka panjang
c. Ibu
menyusui
d. Pasca
keguguran
e. Pasca
persalinan
f. Tidak
menginginkan anak lagi, tetapi tidak mau kontrasepsi tetap
g. Sering
lupa konsumsi pil
2. Kontraindikasi
pemasangan implan
a. Hamil
atau di duga hamil
b. Perdarahan
pervaginam yang tidak jelas penyebabnya
c. Kanker
payudara atau riwayat kanker payudara
d. Tidak
dapat menerima perubahan menstruasi yang terjadi
e. Diabetes
mellitus
f. Gangguan
toleransi glikosa (Hidayati, 2009).
2.9 Waktu
pemasangan
1. Selama
haid dalam waktu 7 hari pertama siklus haid, pasca persalinan (3-4 mg) bila
tidak menyusukan bayinya, pasca keguguran (segera atau dalam 7 hari pertama).
2. Sedang
menyusukan bayinya secara eksklusif.
3. Memakai
KB alamiah (barier) selama 7 hari siklus menstruasi
4. Pil
kontrasepsi kombinasi, setelah pil aktif terakhir (hari ke 21 dan untuk 7 hari
berikutnya)
5. AKDR,
bila sudah dicabut, sebelum hari ke 7 dari siklus haid. Apabila masih terpasang
setiap saat tetapi AKDR tidak dicabut selama 7 hari setelah pemasangan
(Affandi, 2011).
2.10
Amenorea
Amenorea
adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan tidak adanya periode
menstruasi, baik yang bersifat sementara maupun menetap (Hanafi, 2004).
Amenorea
dibagi menjadi duaa yaitu
1. Amenorea
primer ditandai dengan kegagalan untuk memiliki periode menstruasi pada usia 16
tahun
2. Amenorea
sekunder didefinisikan sebagai tidak adanya periode menstruasi selama tiga
periode siklus menstruasi berturut-turut dalam periode lebih dari enam bulan
pada wanita yang sudah mempunyai siklus haid (Hanafi, 2004).
Penyebab
terjadinya amenorea
1. Sebab
primer
a. Pembentukan
organ reproduksi yang buruk
b. Kegagalan
ovarium untuk memproduksi sel telur
c. Berat
badan rendah/ sindroma turner
2. Sebab
sekunder
a. Kehamilan
b. Stress
c. Ketidakseimbangan
hormonal
d. Olahraga
yang berlebih
e. Turunnya
berat bedan secara drastis
Amenorea tidak mengancam jiwa dan
biasanya dapat diobati dengan pil kontrasepsi oral dan terapi pengganti
hormonal untuk mencegah komplikasi (Safuddin, 2006).
BAB
3
TINJAUAN
KASUS
Tanggal : 08 Maret 2015 Jam:
17.30 WIB
I.
PENGKAJIAN DATA
A. Data
Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny “Y” Nama
Suami : Tn “F”
Umur : 23 tahun Umur :
26 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Asem Papak
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan pusing
serta terlambat menstruasi sejak 3 bulan lalu.
3. Riwayat
Kesehatan Pasien
Ibu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit seperti DM, hipertensi, TB paru, asma, hepatitis dan
HIV/ AIDS.
4. Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Hamil ke
|
Usia kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Tempat persalinan
|
Penolong persalinan
|
Komplikasi
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
Ibu
|
Bayi
|
BB/
PB
|
Umur/ Jk
|
Keadaan
|
Laktasi
|
|||||
1.
2.
|
Aterm
Aterm
|
Spt-B
Spt-B
|
BPS
BPS
|
Bidan
Bidan
|
-
-
|
-
-
|
3,1/ 50
3,2/ 49
|
5 thn/ ♀
2 thn/
♂
|
Baik
Baik
|
Baik
Baik
|
5. Riwayat
Menstruasi
Menarche : 14 tahun Dismenorhea : Terkadang
Siklus : 30 hari Keteraturan : Tidak teratur
Lama : 6 hari Sifat
Darah : Merah segar
Banyak : 2-3x ganti pembalut
6. Riwayat
Seksual
Ibu melakukan hubungan
seksual 2-3x seminggu
7. Riwayat
Ginekologi
Ibu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit pada alat kandungannya
8. Riwayat
Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah
menggunakan KB suntik 3 bulanan dan implan
9. Pengetahuan
Ibu tentang KB
Ibu mengatakan sudah
mengetahui informasi mengenai KB Implan
B. Data
Obyektif
1. Pemeriksaan
Umum
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
TTV TD: 120/80 mmHg BB: 45 kg
N: 82x/ menit TB:
155 cm
S: 36,60 C
RR: 20x/ menit
2. Pemeriksaan
Fisik
a. Kepala:
bersih, ketombe (-), rontok (-), benjolan abnormal (-), nyeri tekan (-)
b. Muka:
bersih, anemis (-), ikterus (-), Oedema (-)
c. Mata:
anemis (-), ikterus (-), strabismus (-)
d. Hidung:
bersih, keluaran (-), polip (-), PCH (-), nyeri tekan (-)
e. Telinga:
bersih, simetris, nyeri tekan (-)
f. Leher:
bersih, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis.
g. Dada:
bersih, simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, denyut
jantung 82x/ menit, teratur, sonor
h. Mammae:
bersih, simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan
i.
Ketiak: bersih, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
j.
Abdomen: bersih, tidak
ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak acites, terdengar
bising usus
k. Punggung:
simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan
l.
Genetalia: bersih, tidak
varices, tidak ada condyloma, tidak oedema, tidak ada benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan
m. Anus:
bersih, tidak ada haemoroid
n. Ekstremitas
Atas: simetris, tidak ada oedema, pergerakan bebas, teraba kapsul implan 2
batang di lengan kiri, tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
o. Ekstremitas
Bawah: tidak oedema, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak varices, refleks
patella kanan/ kiri +/+
C. Pemeriksaan
Penunjang
Tidak dikaji
II.
INTREPRETASI DATA
Diagnosa: Ny. “Y”
akseptor lama KB Implan dengan amenorea
Masalah: Gangguan rasa
nyaman (cemas)
Kebutuhan : informasi hasil pemeriksaan
: KIE efek samping dan penanganan amenorea
: memberikan terapi obat
: kunjungan ulang
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA
DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
AKAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.
MERENCANAKAN ASUHAN
YANG MENYELURUH
Tujuan:
setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 15 menit diharapkan ibu mengerti
penjelasan bidan
KH : ibu kooperatif
: kecemasan ibu berkurang
: ibu dapat mengulang kembali penjelasan petugas
Intervensi
1. Berikan
informasi hasil pemeriksaan
R/
hak pasien mengerti kondisinya
2. Berikan
KIE efek samping implan
R/
pasien mengerti efek samping implan sehingga mengurangi rasa cemas
3. Berikan
terapi obat pengurang rasa nyeri
R/
mengurangi rasa nyeri
4. Ajarkan
klien untuk datang lagi saat ada keluahan
R/
keluhan dapat teratasi
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal : 08 Maret 2015 Jam : 17.30 WIB
1. Memberikan
informasi bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik
2. Menjelaskan
efek samping KB implan yaitu
a. Perubahan
pola haid
b. Nyeri
kepala
c. Perubahan
berat badan
d. Perubahan
suasana hati
e. Nyeri
payudara
f. jerawat
3. Memberikan
terapi obat paracetamol X 3x1 (untuk
menghilangkan nyeri kepala)
4. Menganjurkan
pasien kunjungan ulang saat ada keluhan atau ingin melepas implan
VII.
EVALUASI
Tanggal : 08 Maret 2015 jam : 17.45 WIB
S : ibu sudah mengerti penjelasan bidan
O : ibu dapat mengulang kembali penjelasan
bidan
: ibu sudah mendapatkan penanganan
A : Ny “Y” akseptor implan dengan amenorea
masalah teratasi sebagian
P : anjurkan ibu untuk minum obat secara
teratur
:
anjurkan ibu kunjungan ulang saat ada keluhan atau ingin melepas implan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam penggunaan KB implan ada
beberapa efek samping diantaranya amenorea. Amenorea yaitu tidak terjadinya
menstruasi lebih dari tiga siklus menstruasi. Amenorea bukan masalah yang
serius dan tidak memerlukan pengobatan yang serius.
5.2 Saran
Diharapkan bagi semua petugas kesehatan
dapat meningkatkan pelayanan agar klien memperoleh pelayanan yang tepat dan
cepat.
Affandi, Biran, dkk. 2011. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
BKKBN. 1999. Kependudukan, KB dan KIA. Bandung:
Balai Litbang.
Hartanto, Hanafi. 2004. KB dan Kontrasepsi. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan
Alat Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar