Minggu, 06 Desember 2015

Asuhan Kebidanan Implant dengan Amenorea



ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny “Y” AKSEPTOR LAMA KB IMPLAN DENGAN AMENOREA
DI BPM UMI ROSIDA, Amd. Keb
SIDAYU GRESIK










Dosen Pembimbing
Diyana Faricha Hanum, S.ST

Disusun Oleh
Ainurika Saidah
1206.060



AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2014/2015




LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Ny “Y” Akseptor Lama KB Implan dengan Amenorea di BPM Umi Rosida, Amd. Keb Sidayu Gresik disusun oleh
Nama               : Ainurika Saidah
NIM                : 1206.060
Telah disetujui dan disahkan pada
Hari                 :
Tanggal           :




Mahasiswa


Ainurika Saidah

Mengetahui,
Pembimbing Akademik                                           Pembimbing Lahan



    Diyana Faricha Hanum, S.ST                                      Umi Rosida, Amd. Keb




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “Y” Akseptor Lama Implan dengan Amenorea di BPM Umi Rosida, Amd. Keb.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
1.      Sri Utami, S.ST., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2.      Diyana Faricha Hanum, S.ST selaku pembimbing akademik Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
3.      Umi Rosida, Amd. Keb selaku pembimbing lahan.
4.      Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.


Gresik, 19 Maret 2015


Penulis




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang di insersikan pada bagian subdermal yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah dan reversible untuk wanita. Mekanisme kerja implan dapat mencegah kehamilan dan dapat membuat lendir serviks semakin kental, mengganggu mobilitas tuba dan spermatozoa sehingga produksi hormon estrogen, progesteron dan gonadotropin dapat terganggu.
Keuntungan menggunakan metode ini adalah perlindungan tinggi hingga 5 tahun, pengembalian kesuburan yang cepat. Tidak memerlukan periksa dalam  dan tidak mengganggu ASI. Efek samping yang ditimbulkan diantaranya nyeri kepala, amenorea, peningkatan berat badan, nyeri payudara, mual dan perdarahan bercak..
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud implan?
2.      Apa saja jenis-jenis implan?
3.      Bagaimana mekanisme kerja implan?
4.      Apa saja keuntungan dan kerugian implan?
5.      Apa saja efek samping implan?
6.      Apa saja indikasi  dan kontraindikasi menggunakan implan?
1.3  Tujuan
1.      Mahasiswa mengetahui pengertian implan
2.      Mahasiswa mengetahui jenis-jenis implan
3.      Mahasiswa mengetahui mekanisme kerja implan
4.      Mahasiswa mengetahui keuntungan dan kerugian implan
5.      Mahasiswa mengetahui efek samping implan
6.      Mahasiswa mengetahui indikasi  dan kontraindikasi menggunakan implan




BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1  Pengertian KB
      Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi alami maupun buatan (Hartono, 2004).
      Tindakan yang membantu individu untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara ehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (BKKBN, 1999).
2.2  Macam-macam jenis kontrasepsi
1.      Kontrasepsi sederhana tanpa alat
a.       Senggama terputus : senggama dilakukan seperti biasa dan pada puncak senggama, penis dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan diluar.
b.      Sistem kalendeer : dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual saat masa subur istri
c.       Spermisida : bahan kimia digunakan untuk menonaktifkan sperma
2.      Kontrasepsi dengan alat
a.       KB suntik ada 2
1)      KB suntik 1 bulanan
2)      KB suntik 3 bulanan
b.      KB Pil
c.       AKDR
d.      Implan
3.      Kontrasepsi tetap
a.       Tubektomi : tindakan pada tuba fallopii sehingga wanit tidak bisa hamil lagi
b.      Vasektomi : tindakan pada jalan aklusi vasa deferensia alur transportasi sprema terhambat dan fertilisasi tidak terjadi (BKKBN, 1999).

2.3  Definisi implan
      Implan adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara3-6 tahun (Affandi. 2011).
2.4  Jenis-jenis Implan
1.      Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3-4 cm dengan diameter 2-4 mm yang di isi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2.      Implanon
Terdiri dari 1 batang putih lembut dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg ketodegestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3.      Jendena atau indoplant
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerjanya 3 tahun (Saifuddin. 2006).
2.5  Mekanisme kerja Implan
Sebagaimana progestin yang lain, cara kerja implan adalah
1.      Membuat lendir serviks semakin kental sehingga mengganggu penetrasi spermatozoa untuk masuk lebih dalam lagi
2.      Mengganggu mobilitas tuba, sehingga tranport sperma maupun telur terganggu
3.      Mengganggu kapasitas spermatozoa sehingga kemampuan membuahi menurun
4.      Mengganggu pemasakan endometrium sehingga mengganggu implantasi telur yang akan dibuahi
5.      Mengganggu keseimbangan hormon estrogen, progesteron dan gonadotropin sehingga menghambat ovulasi (Hidayati. 2009).
2.6  Keuntungan dan kekurangan kontrasepsi implan
1.      Keuntungan implan diantaranya:
a.       Daya guna tinggi
b.      Perlindungan jangka panjang
c.       Pengembalian kesuburan yang cepat
d.      Tidak memerlukan periksa dalam
e.       Bebas dari pengaruh estrogen
f.       Tidak mengganggu kegiatan senggama
g.      Tidak mengganggu ASI
h.      Hanya kembali apabila ada keluhan
i.        Dapat dicabut setiap saat
j.        Mengurangi jumlah darah menstruasi
k.      Memperbaiki kadar Hb dalam darah (Evrett. 2007).
2.      Kekurangan implan
a.       Setelah pemasangan biasanya pasien akan merasa mual, sakit kepala, perubahan perasaan atau kegelisahan
b.      Perlu dilakukan perlukaan kecil untuk pemasangan dan pelepasan
c.       Tidak dianjurkan untuk wanita yang menderita penyakit kanker payudara, hati, penggumpalan darah, perdarahan tanpa sebab, kolesterol tinggi, darah tinggi. Penyakit kantung empedu, siklus menstruasi tidak teratur dan penyakit jantung (Hidayati, 2009).
2.7  Efek samping
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pada haid berupa perdarahan bercak, amenorea, hipermenorea dan meningkatkan jumlah darah haid (Saifuddin, 2006).
Timbulnya keluhan-keluhan seperti
1.      Nyeri kepala
2.      Perubahan berat badan
3.      Nyeri payudara
4.      Perasaan mual
5.      Pening/ pusing kepala
6.      Jerawat (Biran Affandi, 2011).
2.8  Indikasi dan kontraindikasi pemasangan implan
1.      Indikasi pemasangan implan
a.       Usia reproduktif
b.      Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
c.       Ibu menyusui
d.      Pasca keguguran
e.       Pasca persalinan
f.       Tidak menginginkan anak lagi, tetapi tidak mau kontrasepsi tetap
g.      Sering lupa konsumsi pil
2.      Kontraindikasi pemasangan implan
a.       Hamil atau di duga hamil
b.      Perdarahan pervaginam yang tidak jelas penyebabnya
c.       Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
d.      Tidak dapat menerima perubahan menstruasi yang terjadi
e.       Diabetes mellitus
f.       Gangguan toleransi glikosa (Hidayati, 2009).
2.9  Waktu pemasangan
1.      Selama haid dalam waktu 7 hari pertama siklus haid, pasca persalinan (3-4 mg) bila tidak menyusukan bayinya, pasca keguguran (segera atau dalam 7 hari pertama).
2.      Sedang menyusukan bayinya secara eksklusif.
3.      Memakai KB alamiah (barier) selama 7 hari siklus menstruasi
4.      Pil kontrasepsi kombinasi, setelah pil aktif terakhir (hari ke 21 dan untuk 7 hari berikutnya)
5.      AKDR, bila sudah dicabut, sebelum hari ke 7 dari siklus haid. Apabila masih terpasang setiap saat tetapi AKDR tidak dicabut selama 7 hari setelah pemasangan (Affandi, 2011).
2.10          Amenorea
Amenorea adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan tidak adanya periode menstruasi, baik yang bersifat sementara maupun menetap (Hanafi, 2004).
Amenorea dibagi menjadi duaa yaitu
1.      Amenorea primer ditandai dengan kegagalan untuk memiliki periode menstruasi pada usia 16 tahun
2.      Amenorea sekunder didefinisikan sebagai tidak adanya periode menstruasi selama tiga periode siklus menstruasi berturut-turut dalam periode lebih dari enam bulan pada wanita yang sudah mempunyai siklus haid (Hanafi, 2004).
Penyebab terjadinya amenorea
1.      Sebab primer
a.       Pembentukan organ reproduksi yang buruk
b.      Kegagalan ovarium untuk memproduksi sel telur
c.       Berat badan rendah/ sindroma turner
2.      Sebab sekunder
a.       Kehamilan
b.      Stress
c.       Ketidakseimbangan hormonal
d.      Olahraga yang berlebih
e.       Turunnya berat bedan secara drastis
Amenorea tidak mengancam jiwa dan biasanya dapat diobati dengan pil kontrasepsi oral dan terapi pengganti hormonal untuk mencegah komplikasi (Safuddin, 2006).




BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 08 Maret 2015                                             Jam: 17.30 WIB
I.          PENGKAJIAN DATA
A.    Data Subyektif
1.      Biodata
Nama        : Ny “Y”                      Nama Suami    : Tn “F”
Umur        : 23 tahun                    Umur               : 26 tahun
Suku         : Jawa                          Suku                : Jawa
Agama      : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan: SMA                                    Pendidikan      : SMA
Pekerjaan  : Swasta                       Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat     : Asem Papak
2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan pusing serta terlambat menstruasi sejak 3 bulan lalu.
3.      Riwayat Kesehatan Pasien
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti DM, hipertensi, TB paru, asma, hepatitis dan HIV/ AIDS.
4.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Hamil ke
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Tempat persalinan
Penolong persalinan
Komplikasi
Bayi
Nifas
Ibu
Bayi
BB/
PB
Umur/ Jk
Keadaan
Laktasi
1.

2.
Aterm

Aterm
Spt-B

Spt-B
BPS

BPS
Bidan

Bidan
-

-
-

-
3,1/ 50
3,2/ 49
5 thn/ ♀
2 thn/
Baik

Baik
Baik

Baik
5.      Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun                    Dismenorhea   : Terkadang
Siklus       : 30 hari                       Keteraturan     : Tidak teratur
Lama        : 6 hari                         Sifat Darah      : Merah segar
Banyak     : 2-3x ganti pembalut

6.      Riwayat Seksual
Ibu melakukan hubungan seksual 2-3x seminggu
7.      Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit pada alat kandungannya
8.      Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulanan dan implan
9.      Pengetahuan Ibu tentang KB
Ibu mengatakan sudah mengetahui informasi mengenai KB Implan
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum   : Baik               Kesadaran       : Composmentis
TTV          TD: 120/80 mmHg      BB: 45 kg
                 N: 82x/ menit              TB: 155 cm
                 S: 36,60 C
                 RR: 20x/ menit
2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala: bersih, ketombe (-), rontok (-), benjolan abnormal (-), nyeri tekan (-)
b.      Muka: bersih, anemis (-), ikterus (-), Oedema (-)
c.       Mata: anemis (-), ikterus (-), strabismus (-)
d.      Hidung: bersih, keluaran (-), polip (-), PCH (-), nyeri tekan (-)
e.       Telinga: bersih, simetris, nyeri tekan (-)
f.       Leher: bersih, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
g.      Dada: bersih, simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, denyut jantung 82x/ menit, teratur, sonor
h.      Mammae: bersih, simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
i.        Ketiak: bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
j.        Abdomen: bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak acites, terdengar bising usus
k.      Punggung: simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
l.        Genetalia: bersih, tidak varices, tidak ada condyloma, tidak oedema, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
m.    Anus: bersih, tidak ada haemoroid
n.      Ekstremitas Atas: simetris, tidak ada oedema, pergerakan bebas, teraba kapsul implan 2 batang di lengan kiri, tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
o.      Ekstremitas Bawah: tidak oedema, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak varices, refleks patella kanan/ kiri +/+
C.     Pemeriksaan Penunjang
Tidak dikaji
II.            INTREPRETASI DATA
Diagnosa: Ny. “Y” akseptor lama KB Implan dengan amenorea
Masalah: Gangguan rasa nyaman (cemas)
Kebutuhan            : informasi hasil pemeriksaan
                  : KIE efek samping dan penanganan amenorea
                  : memberikan terapi obat
                  : kunjungan ulang
III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.            IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.            MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Tujuan: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 15 menit diharapkan ibu mengerti penjelasan bidan
KH            : ibu kooperatif
      : kecemasan ibu berkurang
      : ibu dapat mengulang kembali penjelasan petugas

Intervensi
1.      Berikan informasi hasil pemeriksaan
R/ hak pasien mengerti kondisinya
2.      Berikan KIE efek samping implan
R/ pasien mengerti efek samping implan sehingga mengurangi rasa cemas
3.      Berikan terapi obat pengurang rasa nyeri
R/ mengurangi rasa nyeri
4.      Ajarkan klien untuk datang lagi saat ada keluahan
R/ keluhan dapat teratasi
VI.            IMPLEMENTASI
Tanggal     : 08 Maret 2015                                               Jam : 17.30 WIB
1.      Memberikan informasi bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik
2.      Menjelaskan efek samping KB implan yaitu
a.       Perubahan pola haid
b.      Nyeri kepala
c.       Perubahan berat badan
d.      Perubahan suasana hati
e.       Nyeri payudara
f.       jerawat
3.      Memberikan terapi obat paracetamol X  3x1 (untuk menghilangkan nyeri kepala)
4.      Menganjurkan pasien kunjungan ulang saat ada keluhan atau ingin melepas implan
VII.            EVALUASI
Tanggal     : 08 Maret 2015                                   jam : 17.45 WIB
S    : ibu sudah mengerti penjelasan bidan
O   : ibu dapat mengulang kembali penjelasan bidan
      : ibu sudah mendapatkan penanganan
A   : Ny “Y” akseptor implan dengan amenorea masalah teratasi sebagian
P    : anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
: anjurkan ibu kunjungan ulang saat ada keluhan atau ingin melepas implan


BAB 5
PENUTUP

5.1  Simpulan
Dalam penggunaan KB implan ada beberapa efek samping diantaranya amenorea. Amenorea yaitu tidak terjadinya menstruasi lebih dari tiga siklus menstruasi. Amenorea bukan masalah yang serius dan tidak memerlukan pengobatan yang serius.
5.2  Saran
Diharapkan bagi semua petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan agar klien memperoleh pelayanan yang tepat dan cepat.






Affandi, Biran, dkk. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
BKKBN. 1999. Kependudukan, KB dan KIA. Bandung: Balai Litbang.
Hartanto, Hanafi. 2004. KB dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar