LAPORAN
HASIL TINDAKAN
KETERAMPILAN
DASAR PRAKTIK KLINIK
DI
RSIA NYAI AGENG PINATIH GRESIK
Dosen
Pembimbing
Rustafariningsih, S.ST., M.Kes
Disusun
Oleh
Ainurika Saidah
1206.060
AKADEMI
KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN
AKADEMIK 2014/2015
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan hasil tindakan
keterampilan dasar praktek klinik pada By Ny “A” dengan perasat pemasangan NGT
di RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik. Laporan ini disusun oleh
Nama :
Ainurika Saidah
NIM :
1206.060
Telah disetujui dan
disahkan pada
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Ainurika
Saidah
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
Rustafariningsih, S.ST., M.Kes Desy Debby D,
Amd. Keb
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Laporan Hasil Tindakan Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Pada By Ny “A” dengan Perasat Pemasangan NGT di RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik.
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada
1. Sri
Utami, S.ST., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2. Rustafariningsih,
S.ST., M.Kes selaku pembimbing akademik Akademi Kebidanan Delima Persada
Gresik.
3. Desy
Debby D, Amd. Keb selaku pembimbing lahan.
4. Semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran. Semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Gresik, Januari 2015
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Keterampilan
dasar praktik klinik merupakan salah satu ilmu yang membahas tentang
keterampilan dasar asuhan keperawatan dan kebidanan yang meliputi pemenuhan
nutrisi, pemeriksaan fisik diagnostik, tindakan keperawatan yang berhubungan
dengan asuhan kebidanan, pencegahan infeksi, penyakit menular dan lain-lain.
Dalam kegiatan
praktek ini, tenaga medis khusunya kami mahasiswa diharapkan mampu menerapkan
dan melaksanakan ilmu KDPK yang telah diperoleh selama proses pembelajaran.
Pemasangan NGT
merupakan tindakan pemasangan selang dri hidung (nasal) sampai ke lambung
(Gaster) untuk memenuti kebutuhan nutrisi.
1.2 Tujuan
penulisan
Mahasiswa mampu mendokumentasikan dan melakukan
keterampilan pemasangan NGT
BAB
2
TINJAUAN
TEORI
2.1 Definisi
NGT (Naso Gastric Tube) yaitu selang yang
dimasukkan melalui hidung, melewati tenggorokan dan terus sampai ke dalam
lambung. Sering digunakan untuk mengkonsumsi cairan (nutrisi) dan obat-obatan
kepada seseorang yang tidak mampu mengkonsumsi makanan, cairan maupun
obat-obatan secara oral juga dapat disunakan untuk mengeluarkan isi lambung.
2.2 Tujun
dan Manfaat Tindakan
1.
Mengeluarkan isi perut dengan cara
menghisap cairan lambung
2.
Memasukkan cairan (memenuhi kebutuhan
cairan dan nutrisi)
3.
Membantu memudahkan diagnosa klinik
melalui analisa subtansi isi lambung
4.
Persiapan sebelum operasi dengan general
anastesi
5.
Menghisap dan mengalirkan untuk pasien
yang sedang melaksanakan operasi untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi
isi lambung sewaktu pemulihan
2.3 Komplikasi
NGT
1.
Komplikasi mekanis
a. Sonde
tersumbat
b. Dislokasi
sonde misalnya karena ketidaksempurnaan melekatnya sonde dengan plester di
sayap hidung
2.
Komplikasi pulmonal
a. Aspirasi
misalnya karena pemberian NGT feeding yang terlalu cepat
3.
Komplikasi yang disebabkan oleh tidak
sempurnanya kedudukan sonde
a. Yang
mempunyai jerat
b. Yang
mempunyai simpul
c. Apabila
sudah terus meluncur ke duodenum dan jejenum dapat menyebabkan diare
2.4 Alat
dan Bahan
a.
Slang penduga lambung
b.
Spuit 3 cc
c.
Plester dan gunting
d.
Stetoskop
e.
Mangkok berisi air
f.
Kertas lakmus
g.
Cotton bud
2.5 Prosedur
Kerja
a.
Pasien disiapkan dalam posisi semi
fowler
b.
Bersihkan hidung pasien dengan cotton
bud
c.
Slang penduga lambung di ukur dari
epigastrium sampai ke hidung, kemudian belok ke telinga, selanjutnya diberi
tanda (ujung pipa pada arah epigastrium)
d.
Tutup pangkal pipa slang penduga lambung
e.
Slang dimasukkan perlahan-lahan sampai
pada tanda yang diberikan
f.
Periksa apakah slang benar-benar masuk
kedalam lambung dengan cara
1) Masukkan
ujung slang sampai terendam dalam mangkuk berisi air. Klem dibuka dan dilipat.
Perhatikan apakah ada gelembung atau tidak, jika tidak ada gelembung berarti
pipa berhasil masuk ke epigastrium
2) Pada
pasien dalam keadaan sangat payah dengan cara menghisap isi lambung sekit demi
sedikit dengan spuit. Bila reaksi asam berarti pipa berhasil masuk ke
epigastrium
3) Masukkan
udara dengan spuit 3 cc ke dalam lambung, sambil mendengarkan dengan stetoskop.
Bila terdengar bunyi, berarti pipa berhasil masuk ke epigastrium kemudian udara
tadi dikeluarkan kembali.
g.
Setelah yakin bahwa slang masuk ke
epigastrium, fiksasi dengan plester di pipi
h.
Masukkan ujung slang ke dalam plastik
klip agar tetap steril
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Hari/
tanggal : senin, 26 Januari 2015
Jam : 06.00 WIB
Tempat : Ruang Neonatus RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik
3.2 Identitas
pasien
Nama : By Ny “A”
Usia : 1 jam
Alamat : Ds. Roomo RT 07 RW 02 Manyar Gresik
3.3 Langkah-langkah
1.
Mempersiapkan alat dan bahan
a. Slang
penduga lambung
b. Spuit
3 cc
c. Plester
dan gunting
d. Stetoskop
e. Cotton
bud
2.
Cuci tangan dan keringkan dengan handuk
kering
3.
Pakai sarung tangan
4.
Pasien disiapkan dalam posisi semi
fowler
5.
Bersihkan hidung pasien dengan cotton
bud
6.
Slang penduga lambung diukur dari
epigastrium sampai ke hidung, kemudian belok ke telinga selanjutnya diberi
tanda
7.
Tutup pangkal pipa slang penduga lambung
8.
Slang dimasukkan sampai pada tanda yang
diberikan secara perlahan-lahan
9.
Periksa apakah slang penduga lambung
benar-benar masuk ke dalam lambung dengan cara memasukkan udara dengan spuit 3
cc ke dalam lambung sambil mendengarkan dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi
berarti pipa berhasil masuk ke epigastrium kemudian udara tadi dikeluarkan
kembali
10.
Setelah yakin bahwa slang masuk ke
epigastrium. Fiksasi dengan plester di pipi
11.
Masukkan ujung slang ke dalam plastik
klip agar tetap steril.
BAB
4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dengan adanya
laporan hasil tindakan keterampilan dasar praktik klinik pada By Ny “A” dengan
perasat pemasangan NGT mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama
ini. Tindakan ini dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi.
4.2 Saran
Petugas
kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan agar dapat memberikan pelayanan
yang tepat dan benar bagi pasien.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, dkk. 2009. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Uliyah, Musrifatul, dkk. 2008. Keterampilan Dasar
Praktek Klinik. Jakarta: Salemba Medika.

