Rabu, 03 Februari 2016

Asuhan Kebidanan Suntik dengan Spotting



ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny “S” AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK
PROGESTIN DENGAN SPOTTING
DI BPM DIANA ERNAWATI, Amd. Keb
PARENGAN MADURAN










Dosen Pembimbing
Luluk Yuliati, S.SiT

Disusun Oleh
Ainurika Saidah
1206.060



AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2014/2015




LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Ny “S” Akseptor Lama KB Suntik 3 Bulan dengan Spotting di BPM Diana Ernawati, Amd. Keb Parengan Maduran disusun oleh
Nama               : Ainurika Saidah
NIM                : 1206.060
Telah disetujui dan disahkan pada
Hari                 :
Tanggal           :




Mahasiswa


Ainurika Saidah

Mengetahui,
Pembimbing Akademik                                           Pembimbing Lahan



            Luluk Yuliati, S.SiT                                         Diana Ernawati, Amd. Keb




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “S” Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan dengan Spotting di BPM Diana Ernawati, Amd. Keb.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
1.      Sri Utami, S.ST., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
2.      Luluk Yuliati, S.SiT selaku pembimbing akademik Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik.
3.      Diana Ernawati, Amd. Keb selaku pembimbing lahan.
4.      Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga asuhan kebidanan ini bermanfaat untuk semua pihak.


Gresik, 14 Januari 2015


Penulis




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan 5 juta kelahiran pertahun. Untuk dapat meningkatkan derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila digerkkan keluarga berencana tidak dilakukan tidak dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.
Pemerintah melakukan gerakan baru yaitu keluarga berencana mandiri yaitu masyarakat memiliki KB dengan biaya sendiri. Melakukan KB lingkaran biru dan lingkaran emas dan mengarah pada kontrasepsi efektif yang meliputi AKDR, Suntik KB dan Kontap.
Dalam menentukan pemilihan metode perlu dipertimbangkan ketetapan hati akseptor KB. Semakin efketif KB yang dianjurkan yaitu Kontap, suntik KB, Implan atau IUD.
1.2  Tujuan
1.2.1                    Tujuan umum
Agar penulis dapat melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan spotting
1.2.2                    Tujuan khusus
1.      Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada akseptor KB
2.      Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan pada akseptor KB
3.      Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan
4.      Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan
5.      Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan




BAB2
TINJAUAN TEORI

2.1  Profil suntikan progestin
1.      Sangat efektif
2.      Aman
3.      Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduktif
4.      Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
5.      Cocok untuk laktasi karena tidak mempengaruhi produksi ASI
2.2  Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin yaitu
1.      Depo medroksi progesteron asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intramuskular.
2.      Depo norestisteron enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200 mg noretindron enantat diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular.
2.3  Cara kerja
1.      Mencegah ovulasi
2.      Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
3.      Menjadikan selaput lendir tipis dan atropi
4.      Menghambat transportasi gamet oleh tuba
2.4  Efektifitas
Dua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 per 100 kehamilan pertahun. Apabila penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2.5  Keuntungan
1.      Sangat efektif
2.      Pencegahan kehamilan jangka panjang
3.      Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4.      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
5.      Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
6.      Sedikit efek samping
7.      Klien tidak perlu menyimpan obat
8.      Dapat digunakan untuk perempuan usia > 35 tahun sampai pre menopause
9.      Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
10.  Mencegah penyakit radang panggul
11.  Menurunkan krisis anemia bulan sabit
2.6  Keterbatasan
1.      Sering timbul gangguan menstruasi yaitu
a.       Siklus menstruasi memendek atau memanjang
b.      Perdarahan yang banyak atau sedikit
c.       Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
d.      amenorhea
2.      Klien tergantung pada tempat pelayanan kesehatan
3.      Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
4.      Permasalahan berat badan
5.      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular infeksi
6.      Terlambatnya kembali kesuburan
7.      Terjadinya perubahan pada lipid serum pada pemakaian jangka panjang
8.      Dapat menurunkan kepadatan tulang
9.      Dapat menyebabkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala dan jerawat
2.7  Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntik progestin
1.      Usia reproduktif
2.      Nulipara dan telah memiliki anak
3.      Menyusui
4.      Post partum dan tidak menyusui
5.      Post abortus
6.      Banyak ibu tidak menghendaki kontap
7.      Perokok
8.      TD < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, anemia bulan sabit
9.      Menggunakan obat epilepsi atau tuberkulosis
10.  Alergi estrogen
11.  Pelupa
12.  Anemia defisiensi besi
13.  Pri menopause
2.8  Yang tidak boleh menggunakan suntik progestin
1.      Hamil atau dicurigai malam
2.      Perdarahan yang belum jelas penyebabnya
3.      Tidak dapat menerima pola menstruasi
4.      Menderita atau riwayat kanker
5.      DM disertai komplikasi
2.9  Efek samping dan penanganannya
1.      Amenorea (tidak terjadi perdarahan)
Penanganannya bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Apabila telah terjadi kehamilan rujuk klien. Hentikan penyuntikan bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk segera. Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke klinik.
2.      Perdarahan/ perdarahan bercak (spoting)
Informasikan bahwa  perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah serius dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan 1 siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 mg etinilestrodiol), ibuprofen 800 mg 3x sehari untuk 5 hari atau obat sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai pemberian pil kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/ hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan satu siklus pil kontrasepsi hormonal, atau diberi 50 mg otinilestrodial atau 1,25 mg estrogen konjungasi untuk 14-21 hari.

3.      Meningkatnya/ menurunnya berat badan
Informasikan bahwa kenaikan/ penurunan berat dan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikanlah diet klien bila perubahan berat badan terlalu mencolok. Bila berat badan berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.
4.      Pusing dan sakit kepala
Diberikan anti prostaglandin  untuk mengurangi keluhan acetasol 500 mg 3x1 tablet/ hari.
5.      Hematoma
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu dikompres hangat sehingga warna biru/ kuning sehingga hilang.
6.      Keputihan
Penanganan pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Bila cairan berlebihan dapat diberikan extrabelladona 10 mg 2x1 tablet untuk mengurangi cairan yang berlebihan.




BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 08 Januari 2015                                           Jam: 16.10 WIB
I.          PENGKAJIAN DATA
A.    Data Subyektif
1.      Biodata
Nama        : Ny “S                      Nama Suami    : Tn “M”
Umur        : 21 tahun                    Umur               : 25 tahun
Suku         : Jawa                          Suku                : Jawa
Agama      : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan: SMA                                    Pendidikan      : SMA
Pekerjaan  : IRT                            Pekerjaan         : Swasta
Alamat     : Gedangan
2.      Keluhan Utama
Ibu menggunakan mengalami haid bercak-bercak dan berkepanjangan sudah 1 bulan.
3.      Riwayat Kesehatan Pasien
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti DM, hipertensi, TB paru, asma, hepatitis dan HIV/ AIDS.
4.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Hamil ke
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Tempat persalinan
Penolong persalinan
Komplikasi
Bayi
Nifas
Ibu
Bayi
BB/
PB
Umur/ Jk
Keadaan
Laktasi
1.

Aterm

Spt-B

BPS

Bidan

-

-

3,4/ 50
4 bln/ ♀
Baik

Baik

5.      Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun                    Dismenorhea   : Terkadang
Siklus       : 29 hari                       Keteraturan     : Tidak teratur
Lama        : 6 hari                         Sifat Darah      : Merah segar
Banyak     : 2-3x ganti pembalut

6.      Riwayat Seksual
Ibu melakukan hubungan seksual 1 minggu sekali
7.      Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit pada alat kandungannya
8.      Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulanan sudah 2 bulan.
9.      Pengetahuan Ibu tentang KB
Ibu mengatakan sudah mengetahui informasi mengenai KB suntik
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum   : Baik               Kesadaran       : Composmentis
TTV          TD: 110/70 mmHg      BB: 45 kg
                 N: 80x/ menit              TB: 151 cm
                 S: 36,80 C
                 RR: 20x/ menit
2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala: bersih, ketombe (-), rontok (-), benjolan abnormal (-), nyeri tekan (-)
b.      Muka: bersih, anemis (-), ikterus (-), Oedema (-)
c.       Mata: anemis (-), ikterus (-), strabismus (-)
d.      Hidung: bersih, keluaran (-), polip (-), PCH (-), nyeri tekan (-)
e.       Telinga: bersih, simetris, nyeri tekan (-)
f.       Leher: bersih, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
g.      Dada: bersih, simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, denyut jantung 80x/ menit, teratur, sonor
h.      Mammae: bersih, simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
i.        Ketiak: bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
j.        Abdomen: bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, ada nyeri tekan, tidak acites, terdengar bising usus
k.      Punggung: simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
l.        Genetalia: ada keluaran bercak-bercak
m.    Anus: bersih, tidak ada haemoroid
n.      Ekstremitas Atas: simetris, tidak ada oedema, pergerakan bebas, teraba kapsul implan 2 batang di lengan kiri, tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
o.      Ekstremitas Bawah: tidak oedema, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak varices, refleks patella kanan/ kiri +/+
C.     Pemeriksaan Penunjang
Tidak dikaji
II.            INTREPRETASI DATA
Diagnosa: Ny. “S” akseptor baru KB progestin dengan spotting
DS   : Ibu mengatakan menstruasi bercak dan berkepanjangan sudah 1 bulan
DO  : Keadaan Umum      : Baik   Kesadaran       : Composmentis
TTV  TD: 110/70 mmHg      BB: 45 kg
     N: 80x/ menit              TB: 151 cm
     S: 36,80 C
     RR: 2x/ menit
Masalah     : gangguan psikologis (cemas)
Kebutuhan            : konseling KB
                  : terapi obat
III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.            IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.            MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Tujuan: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 15 menit diharapkan ibu mengerti penjelasan bidan dan kecemasan berkurang
KH            : ibu kooperatif dan dapat menjelaskan kembali apa yang dijelaskan bidan
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeutik dengan ibu
R/ terjalin kerjasama
2.      Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepada ibu
R/ hak pasien menerima informasi
3.      Beritahukan efek samping suntik 3 bulan
R/ pasien mengerti efek samping
4.      Berikan terapi obat-obatan
R/ mempercepat penyembuhan dan tidak terjadi komplikasi
5.      Beritahukan jadwal kunjungan ulang
R/ klien mengingat harus kembali ke klinik
VI.            IMPLEMENTASI
Tanggal     : 08 Januari 2015                                             Jam : 16.10 WIB
1.      Melakukan pendekatan terapeutik kepada ibu dengan bersikap ramah dan sopan
2.      Memberitahu bahwa kondisi ibu baik
3.      Melakukan konseling pada ibu tentang efek samping dari suntik KB 3 bulan, diantaranya yaitu perdarahan bercak. Hal ini sering dijumpai tetapi bukan masalah serius dan tidak perlu pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan dan ingin melanjutkan suntik  maka ada 2 pilihan pengobatan yaitu pil KB kombinasi dan ibuprofen atau obat lain
4.      Memberikan obat 1 siklus pil kombinasi
5.      Mengingatkan jadwal suntikan ulang.
VII.            EVALUASI
Tanggal     : 08 Januari 2015                                 jam : 16.25 WIB
S    : ibu mengerti penjelasan bidan
O   : ibu tampak tenang dan dapat mengulang kembali penjelasan bidan
A     : Ny “S” akseptor baru KB suntik 3 bulan dengan spotting sedikit teratasi
P    : menganjurkan ibu minum obat secara teratur
: menganjurkan ibu untuk kembali apabila ada keluhan



BAB 4
PENUTUP

4.1  Simpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “S” akseptor baru KB suntik 3 bulan dengan spotting dapat disimpulkan bahwa spotting merupakan efek samping dari KB suntik 3 bulan. Spotting dapat ditangani tanpa pemberian obat apabila pasien menerima kondisinya. Apabila tidak dapat diberikan 1 siklus pil kombinasi atau ibuprofen.
4.2  Saran
Sebaiknya kita sebagai petugas kesehatan haris meningkatkan pelayanan kesehatan agar pasien mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan.




DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2006. Buku Pnduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar